Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Gerakan Islam, dimana Muhammadiyah berasal dari dua kata yakni kata Muhammad yang diambil dari Nama Rasul Allah yang terakhir dan iyah yang berarti pengikut, oleh karenannya Muhammadiyah berarti pengikut Nabi Muhammad, namun kita seringkali salah kaprah bahwa Muhammadiyah adalah sebuah ajaran agama baru sehingga seringkali dipandang sesat oleh orang belum mengetahui seluk beluk muhammadiyah.
Muhammdiyah lahir pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H yang bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M. Secara garis Besar faktor yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah terdapat 2 faktor yakni:
1. Faktor Internal Umat Islam
Keberagamaan Umat Islam tidak terlepas dengan proses penyebaran Islam dijawa. pada saat Islam masuk, masyarakat jawa telah memiliki tradisi dan kepercayaan beragama yeng merupakan perpaduaan anatara tradisi dan kebudayaan yang berubah menjadi adat istiadat bersifat Agamis.
Tradisi dan kepercayaan Masyarakat jawa pra Islam tersebut masih tetap hidup bahkan ikut berkembang bersamaan dengan proses perkembangan Islam selanjutnya. hal ini disebabkan oleh para penyebar agama di jawa merupakan para saudagar dari Gujarat dan mereka merupakan bangsa dari India pada kehidupan sehari-hari.
Faktor lain yang turut menyuburkan tradisi dan kepercayaan masyarakat Islam adalah proses penyebaran Islam yang tidak merata terutama di Jawa. proses penyebaran Islam dijawa dilakukan oleh para wali (wali Songo) dilanjutkan oleh para murid-muridnya.
Tidak meratanya proses Islamisasi si jawa juga disebabkan pengaruh kerajaan Hindu dan Budha yang pernah berabad-abad menguasai pulau Jawa. berbeda dengan daerah-daerah yang tidak pernah dikuasai oleh kerajaan Hindu dan Budha seperti Aceh, Minangkabau dan Banten, Islam didaerah tersebut relatif murni dan lebih Rasional.
Faktor Internal lainnya yang berpengaruh dalam proses mendirikan Muhammadiyah ialah keadaan Ekonomi Umat Islam, Solidaritas Sosial yang memudar antara Umat Islam dan Pendidikan umat Islam yang memprihatinkan.
2. Faktor Eksternal Umat Islam
- Kebijakan politik Kolonial Belanda terhadap Umat Islam
Dalam masa penjajahan dijawa oleh kolonial belanda terdapat sebuah unsur misi kristenisasi oleh para penjajah, ini terbongkar dengan adanya rekomendadsi dari seorang misionaris seorang belanda bernama YB. Palinck sekitar tahun 1880, rekomendasi ini dikirim kepada pemerintah Roma. adapun isi rekomendasi tersebut adalah:
a. Pemerintah kolonial belanda siap membantu misionaris dijawa dengan catatan jawa digarap secara serius.
b. Setiap misionaris yang masuk ke pulau jawa hendaknya bersifat sabar dan menguasai budaya dan bahasa jawa
c. setiap misionaris hendaknya berdomisili di daerah-daerah pemukiman masyarakat jawa.
d. setiap misionaris hendaknya berbuat simpatik dengan memberi bantuan medis, ekonomi dan pendidikan
e. setiap misionaris hendaknya berupaya agar tidak membicarakan agama pada saat awal berdomisili
f. setiap misionaris harus faham bahwa tipe mayarakat jawa mau masuk agama kristen kerana beberapa faktor yaitu karena kecewa terhadap umat Islam, karena tuntutan Matrei dan karena murni inisiatif mereka sendiri.
- Pengaruh perkembangan Islam di Timur Tengah
Pengarus gerakan pembaharuan pemikiran Islam ditimur tengahjuga ikut andil terhadap berdirinya Muhammadiyah. Menurut Deliar Noer, Gerakan Reformasi Intelektual kaum Muslimin di wilayah Timur Tengah seperti Mekkah dan Kairo sangat mempengaruhi perkembangan Islam Modernis di Indonesia. Pengaruh gerakan pembaharuan tersebut antara lain melalui orang Indonesia itu sendiri yang secara kebetulan melakukan ibadah Haji dan sekaligus mereka tetap bermukim di tanah suci untuk menuntut ilmu.
Misi dan Visi Muhammadiyah
Sejak Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah komitmen dengan perjuangan yang berorientasi pada:
1. Menegakkan keyakinan Tauhid yang murni sesuai Al-Qur'an dan Sunnah Rasul
2. Menyebarluaskan Ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan As-sunah melalui pendidikan Modern
3. Mewujudkan Amalan amalan Islam dalam kehidupan perorangan, keluarga dan Masyarakat.
4. Reformasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran Modern.
Oleh karenanya Muhammadiyah memiliki visi "terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Sumber: Ringkasan dari Buku Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 3
Dalam masa penjajahan dijawa oleh kolonial belanda terdapat sebuah unsur misi kristenisasi oleh para penjajah, ini terbongkar dengan adanya rekomendadsi dari seorang misionaris seorang belanda bernama YB. Palinck sekitar tahun 1880, rekomendasi ini dikirim kepada pemerintah Roma. adapun isi rekomendasi tersebut adalah:
a. Pemerintah kolonial belanda siap membantu misionaris dijawa dengan catatan jawa digarap secara serius.
b. Setiap misionaris yang masuk ke pulau jawa hendaknya bersifat sabar dan menguasai budaya dan bahasa jawa
c. setiap misionaris hendaknya berdomisili di daerah-daerah pemukiman masyarakat jawa.
d. setiap misionaris hendaknya berbuat simpatik dengan memberi bantuan medis, ekonomi dan pendidikan
e. setiap misionaris hendaknya berupaya agar tidak membicarakan agama pada saat awal berdomisili
f. setiap misionaris harus faham bahwa tipe mayarakat jawa mau masuk agama kristen kerana beberapa faktor yaitu karena kecewa terhadap umat Islam, karena tuntutan Matrei dan karena murni inisiatif mereka sendiri.
- Pengaruh perkembangan Islam di Timur Tengah
Pengarus gerakan pembaharuan pemikiran Islam ditimur tengahjuga ikut andil terhadap berdirinya Muhammadiyah. Menurut Deliar Noer, Gerakan Reformasi Intelektual kaum Muslimin di wilayah Timur Tengah seperti Mekkah dan Kairo sangat mempengaruhi perkembangan Islam Modernis di Indonesia. Pengaruh gerakan pembaharuan tersebut antara lain melalui orang Indonesia itu sendiri yang secara kebetulan melakukan ibadah Haji dan sekaligus mereka tetap bermukim di tanah suci untuk menuntut ilmu.
Misi dan Visi Muhammadiyah
Sejak Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah komitmen dengan perjuangan yang berorientasi pada:
1. Menegakkan keyakinan Tauhid yang murni sesuai Al-Qur'an dan Sunnah Rasul
2. Menyebarluaskan Ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan As-sunah melalui pendidikan Modern
3. Mewujudkan Amalan amalan Islam dalam kehidupan perorangan, keluarga dan Masyarakat.
4. Reformasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran Modern.
Oleh karenanya Muhammadiyah memiliki visi "terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Sumber: Ringkasan dari Buku Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 3
0 comments:
Post a Comment